Tuesday, January 1, 2013

Rangkaian Audio Mixer 6 Channel

Audio Mixer 6 Channel

Rangkaian didasari oleh enam saluran masukan. Saluran adalah dari saluran monophonic dan CH CH 1-4 5-6, yang ditujukan untuk penggunaan stereo. Jumlah saluran masukan mereka inginkan selama Hakikat Bisa Meningkatkan Anda Ingin.
rangaian audio mixer 6 channel Skema rangaian Audio mixer 6 channel

Output dari drive Setiap saluran RV1-6, yang potesometer regulasi tingkat suara. Dengan RV7-12 Kami menciptakan kondisi keseimbangan antara dua saluran (BALANCE). Semua sinyal dari saluran masukan di titik ini ditambahkan oleh dua penambah [IC1a-b], untuk saluran Setiap Berikut ada dua Pemangkas TR1-2 Itu menyesuaikan keuntungan Setiap IC, mengadaptasi tingkat sinyal output, dalam tingkat yang kita inginkan. Mereka Dapat ditekan jika Anda tidak membutuhkan sesuatu dan Standard and Poor. Tahap berikutnya adalah equalizer , tiga band peraturan. Para IC3α-b, merupakan output dari mixer, mereka menginginkan satu hektar memiliki keuntungan dan mereka ingin membuat isolasi penting dari tahapan sebelumnya, dengan unit Itu Kami Akan drive. Untuk siapa pun mereka ingin ingin mereka ingin menggunakan headphone, itu ada drive sirkuit klasik dari headphone, bundar IC2a-b, yang memberikan output dalam JF13. Ini Juga Bisa Juga ada petunjuk optik tingkat audio, dengan VUMETER stereo.

Daftar komponen
  • R1-12 = 4.7Kohms
  • R13-24 = 10Kohms
  • R25-26 = 22Kohms.
  • R27-30-34-39 = 100ohms
  • R28-29-36-37 = 100Kohms
  • R31-42 = 10Kohms
  • R32-41 = 4.7Kohms
  • R33-40 = 10Kohms
  • R35-38 = 47ohms
  • RV1 .... 4 = 47Kohms Log.
  • RV5-6-13 = 2X47Kohms Log.
  • RV7 .... 12 = 10Kohms Lin. panci. Login
  • C1 .... 8 = 10uF 25V
  • C9-11 = 47pF keramik atau milar
  • C10-12 = 47uF 25V
  • C13-14 = 100uF 25V
  • C15-16 = 2.2uF 16V
  • C18-21 = 100pF keramik atau milar
  • C19-20 = 220uF 25V
  • TR1-2 = 4.7Kohms pemangkas
  • Q1-3 = BD139
  • Q2-4 = BD140
  • IC2 NE5532 = - TL072
Semua 1/4W Resistor adalah 1% film logam C18-21 = keramik atau milar 100pF

Rangkaian 600 Watt Darlington Power Amplifier

Ini rangkaian penguat daya yang berbasis di sekitar sopir IC power amplifier audio (LM4702) diproduksi oleh NASIONAL dan Darlington transistor daya MJ11029 - MJ11028 oleh ON semikonduktor
Rangkaian 600 Watt Darlington Power Amplifier Rangkaian 600 Watt
Darlington Power Amplifier

Catatan:
  • Supply tegangan listrik Rekomendasi: 30V ke 35V
  • Max power supply tegangan: 45V

Ini rangkaian penguat daya menghasilkan output daya hingga 300 watt (8ohms) Masing-Masing PADA channelnya. Ini adalah kesetiaan yang tinggi audio yang power amplifier. Dirancang untuk aplikasi konsumen dan pro-audio menuntut. Anda juga dapat menggunakan sirkuit ini dengan penerima AV, ampli kekuasaan Audiophile, Pro Audio tegangan tinggi industri aplikasi dll

Penguat daya output mungkin ditingkatkan dengan mengubah tegangan suplai dan jumlah perangkat output. Rangkaian termasuk sirkuit shutdown termal yang mengaktifkan ketika suhu melebihi 150 mati. SIRKUIT fungsi bisu, ketika diaktifkan, mematikan suara sinyal input dan kekuatan hard output penguat ke keadaan diam.

IC Audio power amplifier pengemudi
(LM4707) Menjepit

Rangkaian Power Amplifier Blazer 1000 Watt

Ini adalah rangkaian power amplifier Blazer audio menyediakan hingga 1000watt. Ini rute yang menarik bass dan treble yang baik hidup. Yang penting harus memilih sumber pasokan daya, yang telah cukup tegangan 70Vdc kelas tinggi GND-70V 10A adalah tingkat rendah saat ini
Rangkaian Power Amplifier Blazer 1000 Watt Skema Rangkaian Power Amplifier Blazer 1000 Watt

Transistor 2SC3858 (NPN) dan 2SA1494 (PNP), dan bandwidth fitur tinggi, daerah operasi yang sangat baik aman, linearitas yang tinggi dan keuntungan yang tinggi. Transistor driver 2SC5200 (NPN) dan 2SA1943 (PNP). Semua perangkat dinilai pada 230V, dengan transistor daya memiliki disipasi 150W dan 50W driver.

Sirkuit ini menggambarkan prosedur amplifier, power supply dan tes yang semuanya secara inheren berbahaya. Tidak dijelaskan dalam artikel ini bahkan harus dipertimbangkan kecuali jika Anda benar-benar berpengalaman, tahu persis apa yang Anda lakukan, dan bersedia untuk mengambil tanggung jawab 100% penuh untuk apa yang Anda lakukan. Ada aspek dari desain yang mungkin memerlukan analisis, kesalahan-menemukan dan / atau modifikasi.

Tektnik membuat Transformator (TRAFO)

Teknik membuat Trafo



Membuat / merancang Transformator (Trafo) sendiri, untuk kebutuhan rancang bangun rangkaian Elektronika, akan menghasilkan mutu Trafo yang sangat baik. Karena konstruksi yang kita bangun bisa disesuaikan dengan kebutuhan kita. Dengan panduan yang cermat dan teliti anda akan mampu membuat Trafo tanpa harus terlebih dahulu mempelajari teori Trafo dari bangku kuliah yang begitu rumit. Seluruh metode yang akan di sampaikan, berdasarkan hasil uji coba yang telah berhasil dengan baik.


Sekilas tentang TRAFO.

Trafo atau Tranformator adalah suatu alat yang berfungsi menaikkan dan menurunkan tegangan listrik arus bolak-balik, dari tegangan tertentu menjadi lebih tinggi atau lebih rendah.

Berdasarkan cara kerjanya /Fungsinya , Trafo dibagi menjadi dua yaitu:

1.Trafo Step up (menaikkan tegangan)


Yaitu jumlah lilitan Primer lebih sedikit dibanding jumlah lilitan sekunder.

2.Trafo step down (menurunkan tegangan)


Yaitu jumlah lilitan primer lebih banyak dibanding jumlah lilitan sekunder.

Komponen yang dibutuhkan untuk membuat trafo terdiri dari Tiga komponen pokok yaitu:
1.Kern (inti besi)
2.Kawat tembaga (kawat email).
3.Koker (tempat melilit kawat).


Gambar: Inti kern yang berbentuk E & I.


Gambar: Koker tempat melilit kawat email



Gambar: Koker yang sudah dililit kawat Primer.


Semua Komponen yang dibutuhkan untuk membuat Trafo, banyak tersedia di pasaran.

Langkah-langkah membuat Trafo.
1.Menentukan besar Trafo / daya Trafo yang akan dibuat.
Setelah menetapkan ukuran (daya) Trafo yang akan dibuat,  kita bisa menentukan ukuran inti yang dibutuhkan,
2.Menentukan Tegangan Primer (masuk)  dan tegangan skunder (keluar).
sebagai pedoman untuk menentukan diameter kawat yg akan kita gunakan.


Contoh Membuat Trafo 250W. (input :220v, output: 24v ct. 24v,  ) 
5 Amper
Seperti yg telah saya jelaskan diatas, kita tidak perlu pusing menghitung angka-angka matematika, tetapai kita mulai dari cara yang sudah dicoba dan sudah berhasil.

Ukuran inti untuk Trafo 250W kita menggunakan Kern dengan ukuran lebar inti 3,2cm, tebal susunan kern akan didapat 5cm. (hitungan  tersebut berasal dari akar 250 = 15,81.  karena menggunakan kern  ukuran 3,2 cm sehingga didapat 1 5,81 / 3,2  =  4,9.  dibulatkan keatas menjadi  5cm. ).
Jumlah lilitan kawat email, untuk Trafo 250w adalah 3 lilitan  / volt, sehingga untuk tegangan primer (220V) didapat 660 lilit. 

Diameter kawat primer antara  0,4 - 0,45 mm . namun sebagai tahap awal saya sarankan gunakan dulu ukuran kawat primer 0,40mm, dengan pertimbangan anda belum mahir menyusun gulungan kawat dengan rapih. untuk tegangan skundernya (24v ct 24v) kita gunakan kawat email dengan diameter 0,85mm, 
Jumlah lilitan skunder ( untuk tegangan 24V  ct  24V ) hitungannya tentu   
( 24 +24  = 48V .   48  lilit X 3 lilit =144 Lilit  ). 


Rangkaian Power Amplifier 2000 Watt Sound System

Ini rangkaian power amplifier menyediakan sampai 2000Watt, itu harus mengatakan bahwa amplifier ini akan meledak setiap pembicara terhubung. Saya merekomendasikan ini sebagai sebuah 'eksperimen pikiran', bukan benar-benar melakukannya!. 110V RMS menjadi 8 ohm adalah 1500 W. Berapa lama Anda harapkan pembicara untuk terakhir? Kebanyakan akan bersulang dalam waktu mungkin 30 detik atau kurang!
Rangkian Power Amplifier 2000 Watt Rangkaian skema power amplifier 2000 watt sound system

Transistor Q5 (transistor servo bias) sudah terpasang pada heatsink, kontak termal yang sangat baik. Hal ini karena, tidak seperti kebanyakan desain saya yang lain, amp ini menggunakan keluaran konfigurasi Darlington konvensional. Hal ini diperlukan untuk menggunakan pengaturan Darlington (atau daya transistor Darlington yang rendah seperti yang ditunjukkan) untuk Q5 untuk memastikan bahwa bias tetap pada nilai yang aman dengan suhu. Mungkin ada alasan yang bagus untuk model dan tes ini aspek desain yang sangat hati-hati, karena sangat penting. Pengaturan seperti yang ditunjukkan akan mengurangi arus diam pada temperatur tinggi. Misalnya, jika IQ total pada 24 ° C adalah 165mA, ini akan jatuh ke ~ 40mA pada 70 ° C. Ini mungkin baik-baik, karena ada beberapa penundaan antara 'lonjakan' kekuatan dan transistor output mentransfer panas mereka ke servo bias yang melalui heatsink.
Catu daya yang dibutuhkan untuk amp ukuran ini sangat besar. Mesin las tumbuh akan melihat dan menangis. Untuk operasi intermiten, Anda memerlukan minimal sebuah transformator 1000VA (atau 1500VA untuk versi 2000W), dan harus custom made karena tegangan yang digunakan. Jika Anda berharap untuk menjalankan amp pada daya tinggi terus menerus, maka transformator harus 2kVA dan 3000VA masing-masing. Kapasitor filter akan menimbulkan masalah - karena Anda perlu topi dinilai untuk 150V, ini akan sulit untuk menemukan. Karena tegangan tinggi topi nilai tinggi bisa sulit untuk menemukan, mungkin perlu untuk menggunakan dua electros di seri untuk setiap lokasi kapasitor. Ini adalah pengaturan yang ditunjukkan. Anda harus menyertakan resistor secara paralel - ini menyamakan tegangan di kapasitor masing-masing sehingga mereka memiliki tegangan yang sama. Ingatlah untuk memverifikasi nilai sekarang riak! Hal ini dapat diperkirakan akan lebih dari 10A, dan di bawah-nilai kapasitor akan meledak.

Skema Rangkaian Listrik 2000 VA Supplay

PERINGATAN

Proyek ini menggambarkan prosedur amplifier, power supply dan tes yang semuanya secara inheren berbahaya. Tidak dijelaskan dalam artikel ini bahkan harus dipertimbangkan kecuali jika Anda benar-benar berpengalaman, tahu persis apa yang Anda lakukan, dan bersedia untuk mengambil tanggung jawab 100% penuh untuk apa yang Anda lakukan. Ada aspek dari desain yang mungkin memerlukan analisis, kesalahan-menemukan dan / atau modifikasi


Rangkaian Amplifier 400W MOSFET

Ini sirkuit amplifier dapat digunakan untuk hampir semua aplikasi yang membutuhkan kinerja tinggi, gunakan Kebisingan rendah, distorsi dan kualitas suara yang sangat baik. Contoh akan subwoofer amplifier harus FOH Amplifier panggung, mengelilingi kanal penguat suara yang sangat kuat, dll MOSFET 400W-penguat memiliki empat tahap kunci dari amplifikasi. Kami mencari untuk memulai setiap detail Tahap tepat.
Rangkaian 400W MOSFET  Amplifier Skema Rangkaian MOSFET 400W Amplifier

Catatan:
  • Gunakan + /-70V 10A DC pasokan ganda untuk menyalakan rangkaian.
  • Untuk membuat L1 12turns dari kawat tembaga enamel pada 1cm dia: pembentuk plastik.
  • menggunakan 8 x IRFP448 MOSFET dalam tahap akhir
  • Heat sink adalah Diperlukan untuk MOSFET. Sebuah 8x4x4 inci alumunium bersirip heat sink akan dilakukan. Tidak ada hal seperti itu heat sink terlalu besar.

Seperti namanya Semua T, C dan ZD yang Bias dan penyangga fase. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan Gates MOSFET stabil dan tegangan offset dan buffer tahap penguat tegangan dari kapasitas Sumber Daya Tinggi. Apa yang akan tanpa respon fase dan efek Laju perubahan tegangan memang sangat buruk. Sisi lain dari koin bukan Pendahuluan langkah ekstra dari sebuah tiang yang dominan tambahan dalam loop umpan balik penguat.

Juga apa yang namanya tahap ini mengubah tegangan dikembangkan dalam VAS dan menyediakan semua ampli yang dibutuhkan untuk drive pada 8 atau 4 ohm. 2-ohm beban yang mungkin untuk beberapa menit pada suatu waktu. Bahkan, saya telah diuji lebih dari 1600 Watt RMS amplifier 1kW di 2 ohm. Tapi itu tidak akan direkomendasikan sebagai paparan jangka panjang sama sekali. Jika lebih tinggi dari tokoh-tokoh IMS-amp. Kekuatan untuk penguat AV 800 Komponen-komponen dari kekuatan untuk penguat ini adalah sebagai berikut, dan disukai Sebuah saluran atau modul power saja. 1 toroidal transformator dengan rating 1kVA. Gulungan primer yang dibuat untuk cocok

UKURAN KAWAT EMAIL TRAFO

UKURAN KAWAT EMAIL TRAFO

kawat email ukuran 1mm kuat arusnya berapa?
Saya cari di google, kok yang muncul kekuatan kawat untuk kabel,
bukan untuk trafo. wah ini ada yang ga beres, salah pengertian.
Banyak blog tulisannya cuma kopy paste aja, sama persis.
ini tabel asli dari elektronikakreatif.blogspot.com

nb: -> Utk trafo CT, cukup 1/2 dari arus nominal,
misal trafo 5A kecil menggunakan kawat 0.7mm(2.5A)
-> Arus yang sebenarnya bisa lebih besar/kecil
tergantung beban rangkaian
-> Kawat untuk trafo 5A besar = trafo 10A kecil
-> Trafo 5A/10A besar biasanya dipasang untu

Speaker rakitan Acr fabolous & excellent

Speaker rakitan Acr fabolous & excellent

Pabrik speaker di Surabaya memang mampu membuat speaker berkualitas internasional, tapi yg kualitas bagus itu diekspor ke luar dan balik lagi ke kita dengan merek macem2 & tentunya dg harga sangat tinggi. Th '95an ACR C1230 mampu digeber dg power ocl volume maxi hasil suara bening, halus & tidak pecah, mulai krisis moneter 97/98 kualitas spk ACR pecah & tidak awet lagi.

Dari teman2 yang pernah mengujicoba sekian tipe, ada beberapa keterangan mengenai speaker lokal :
Untuk speaker berdiameter 6”–10” kebanyakan didesain untuk woofer yang ditandai dengan tutup dust bulat, sedangkan tutup corong, fullrange. Speaker ini rata-rata bersuara jernih dan halus, untuk nada bas jangan khawatir, empuk, sangat cocok untuk dalam ruangan.
ACR 6,5" tipe 610 bahan kertas bersuara woofer mendekati fullrange suara bening sedangkan yg berbahan plastik polipropylene medium cenderung kasar.

Seri 1230 Black menjadi andalan ACR karena karakter suara mendekati fullrange sempurna sehingga tidak diperlukan lagi tweeter.

12” kebanyakan didesian untuk mid, bas-mid & fullrange
15” kebanyakan didesain untuk bass-mid. Ukuran 12 &15 cenderung bersuara kasar.

Acr fabolous,
1. Untuk ukuran 12” (7512) berkarakter mid
2. 15”(1515) berkarakter woofer, sesuai ukuran bok. Spektrum frekuensi bas relatif datar di zona bass. Untuk ukuran 18" tipe tertentu menjadi andalan ACR di nada subwoofer.

Acr excellent:
1. Suara yang dihasilkan cenderung ke nada mid-bass (15”) dan nada mid(12”)
2. Nada bass cenderung kasar, bass-mid
3. Opertaor sound cenderung memilih speaker ini, karena lebih ringan dari premier ataupun fabolous

Acr premier:
1. Pada tipe tertentu didesain untuk subwoofer dengan dimensi bok yang relatif kecil, array
2. Para operator sound biasanya kurang menyukai speaker ini karena menyedot listrik yang  besar
3. Subwoofer, dengan volume bok yang tidak biasa

Acr black magic (12” & 15”):
1. Suara relatif open
2. Jika dibandingkan dengan Acr yang harganya relative lebih murah, nada bass masih terdengar walaupun ditest ditengah lapangan
3. Ukuran spul lebih besar dari acr biasa, dan tenaga bass lebih kuat. Ini speaker rekomendasi saya untuk amplifier rakitan

Biasanya speaker besar berdaya 850W atau lebih akan mengecewakan jika dipasang dengan amplifier rakitan. Speakernya benar, bok dan amplifiernya yang harus dibenahi.

Speaker bermagnet besar biasanya digunakan untuk menangani daya besar, amplifier yang dipakai pun  harus besar. Tingkat kerusakan pun lebih besar. Jika peralatan ini dipakai orang lain (sewaan) bersiaplah untuk masuk ke bengkel servis.

Semua kesimpulan di atas tidak sepenuhnya salah dan tidak sepenuhnya benar. Speaker mahal seharga excellent-premier pun akan kalah jika dibandingkan dengan speaker 12" dengan ukuran box yang pas.

Spesifikasi ACR 15700 Deluxe Series

Spesifikasi ACR 15700 Deluxe Series

Diameter Frame : 15"/381Cm
Impedansi : 8 Ohm
Daya Speaker : 850 Watt
Lebar Frekuensi : 45 - 4.7KHz
SPL : 95dB
Diameter Voice Coil : 99.2 Cm/3.9"
Qts : 0.44
Vas : 117.6 Liter
Xmax : 8.5 mm


Referensi box Speaker:
Dimension luar 135.6 Lt pada 39.45Hz
Tebal box 18 mm

Panjang x lebar x tinggi = (48 x 56.5 x 50) cm

kesimpulan speaker ini (rakitan versi sendiri):
berat seperti premier.
dengan power amplifier (300w rms) bass kurang maksimal (padahal sudah ada yang bilang bagus), tapi menurut saya ini belum bagus.
hebatnya treble masih bisa keluar halus.

TIPS DAN TRIK PADA RANGKAIAN POWER AUDIO AMPLIFIER

RAHASIA TIPS DAN TRIK PADA RANGKAIAN POWER AUDIO AMPLIFIER

Rangkaian power amplilfier dari dulu sampai sekarang tidak banyak mengalami perubahan. Ada yang bilang rangkaian ini bagus, rangkaian itu bagus tapi pas dirakit
dan dites ternyata hasilnya tidak seperti yang kita harapkan. Masalah yang ada biasanya
treble kurang halus, suara kurang kenceng, suara pecah, dengung,
dites ditengah lapangan suara bass hilang. jadi anda tidak harus percaya omongan orang 100%. Kualitas amplifier built-up pasti berbeda jauh dengan amplifier rakitan, rangkaian boleh sama  tapi kualitas akan bergantung pada siapa yang merakitnya. Ingin tahu rahasianya?

Berikut ini ada beberapa trik yang perlu dicoba.

MENGATASI DENGUNG:
Power amplifier blazer sering dipakai dilapangan. Rangkaian ini konon
kata orang adalah rakitan bell. Tapi anda jangan langsung tertarik pada power ini, rangkaiannya agak rumit & susah dimengerti mencerminkan kecerdasan orang yang pertama kali mendisainnya. Menurut saya power yang bagus adalah power yang sederhana, murah, mudah dirakit dan rasional. Kita tidak perlu menggunakan komponen dengan harga mahal seperti kapasitor tantalum, power mosfet dan yang mahal lainnya. ini tidaklah menentukan sekali kualitas dari power amp yang kita rakit. Power besar kadang menimbulkan dengung, untuk mengatasinya yaitu dengan memisahkan antara ground sinyal (ground soket, ground casing) dan ground power.

CARA SETING TRIMPOT ARUS IDLE:
Putar trimpot arus (jika ada) sampai mengalirkan arus sebesar 50-100mA pada tiap transistor power, tujuannya untuk  menghindarkan cacat treble pada posisi volume di atas jam 10. Resikonya heatsink jadi panassss! (ini tanda setingan klass A-AB)

SETTING TRIMPOT DC OFFSET:
Pada saat input tanpa sinyal, putar trimpot offset sehingga tegangan di speaker benar-benar terbaca 0 Volt. Jika anda tidak mau susah-susah, gunakan dan percayakan saja rangkaian dengan ic tipe HA17741 dari Hitachi atau merek IC yang berkualitas lainnya! Ini jantung rangkaian, 90-95% kualitas rangkaian ditentukan dari IC ini!!!

MENGATASI SUARA LOYO/KURANG KENCENG:
Gunakan rangkaian pre-amp untuk menaikkan sinyal minimal sebesar 2 kali. biasanya dan seharusnya rangkaian pre-amp ini menggunakan IC op-amp dengan supply minimal +12V -12V. Naikkan nada mid-nya!
Kalalu anda tidak mau susah2 gunakan saja rangkaian tone control IC yang ada mid-nya!
Rahasianya bukan di nada mid-nya saja tapi sinyal output dari IC op-amp biasanya besar.

TREBLE PECAH:
Treble yang berlebihan akan merusak power amp, tenaga bukannya keluar malah ngedrop. Mengatasinya, pasang kapasitor filter 1nF pada input power amp ke ground untuk menjamin sinyal tidak cacat. Gunakan selalu komponen aktif yang berkualitas seperti IC dan transistor, harga beda Rp500 juga akan beda hasilnya.
Gunakan kabel yang besar dan sependek mungkin, terutama untuk kaki transistor power, dan sebaiknya transistor ini langsung disolder ke pcb.

KAPASITOR SUPPLY...
Biasanya power untuk lapangan menggunakan supplay trafo 50V CT 50V, atau minimal 42V ct 42V. Semakin besar tegangan supply semakin besar watt yang tersalurkan walaupun di rangkaian cuma tertulis 300-400 Watt saja. Tentu saja ini menggunakan kapasitor elko dengan voltase 80-100V. Kapasitor 10.000uF/100V akan sama dengan 4X10.000uF/50V.
Usahakan untuk menggunakan elko yang kuat di temperature 105 ‘C. Kapasitor ini kuat di supply lebih dari voltase nominal yang tertulis di badannya, biasanya dilebihkan sebesar 25%. Sebagai contoh kapasitor 4700uF/50V 105’C akan sama dengan 4700uF/63V 85’C. Supaya elko ini tidak cepat meledak jika diberi tegangan penuh, usahakan temperaturnya sedingin mungkin.

BASS HILANG DI LAPANGAN:
Coba gunakan driver speaker yang mempunyai diameter spul besar dipasang dengan ukuran  bok yang cocok. Biasanya disertakan contoh parameter dan referensi dimensi bok, tetapi referensi box yang diberikan tidak selalu sesuai dengan yang diharapkan, tidak hanya pada ACR, Kicker Subwoofer pun begitu. Ukuran bok biasanya lebih besar dari bok2 -bok yang dijual di pasaran. kalau anda memaksa
menggunakan bok yang dari pasaran ini, gunakan driver bertipe G12-80 (maaf tidak sebut merek takut promosi)  speaker dengan nada bass untuk ukuran bok kecil. Dinding bok harus tebal, kuat dan jangan lupa diLEM!!! Bok yang dilem dengan yang tidak akan beda suaranya, terutama nada bass, buktikan!!! Baca juga Power OCL modif untuk speaker 15" & 18"

SENSOR PANAS
Berupa transistor, transistor ini biasanya bertipe MJE340 atau bisa juga BD139 letaknya ada ditengah, diapit oleh sepasang transistor yang bermodel sama. Transistor ini harus dipasang pada  main heatsink untuk  mendeteksi panas yang dihasilkan oleh transistor power. Kerjanya untuk menurunkan arus bias pada saat heatsink panas. Terus kenapa heatsink dan transistor power harus diset diposisi panas? Ya tujuannya
tidak lain untuk menghindarkan sinyal dari cacat (di kelas A atau AB), dengan konsekuensi panas. Kelas ini tidak perlu dan tidak akan terasa jika anda hanya menginginkan nada bass saja. Tujuan seting pada. kelas AB adalah suara tetap jernih walaupun volume diputar diposisi maksimal (di tengah lapangan).
Rasanya tidak mungkin, tapi ini lebih mendekati.

HEATSINK YANG BERUKURAN BESAR
Bukan hanya kapasitor elektrolit yang lebih mudah meledak di temperatur tinggi, transistor power juga bisa break jauh di bawah tegangan break aslinya. Sebagai contoh transistor 2SC5200 mempunyai tegangan break sebesar 230Vdc, tetapi jika temperaturya tinggi maka nilai tegangan break-nya akan turun jauh di bawah nilai ini, akibatnya transistor cepat rusak. Penggunaan heatsink dan kipas pendingin sangat penting bukan hanya untuk menurunkan panas, lebih dari itu dapat menghindarkan transistor dari
break/rusak dan output yang melemah. Semakin panas temperatur maka akan semakin kurang kemampuannya. Penggunaan pendingin ini diharapkan agar komponen tetap fresh, fit dan tahan lama.


PEMILIHAN KOMPONEN:
TRANSISTOR POWER
Banyak sekali tipe dan model transistor ini, sebagai contoh MJ15003-4 & MJ15024-5 dari Motorola, tapi sayang komponen ini sudah tidak diproduksi oleh Motorola lagi tetapi dari ON semiconductor. Hanya beda merek bisa mengurangi kualitas dan kepercayaan pelanggan. Transistor model jengkol biasanya lebih kuat di temperature tinggi, mungkin karena lebih kedap udara. Menurut beberapa teman, karakter dari transistor jengkol ini lebih kuat ke middle, terutama kalau sudah panas.

2SC5200 dari Toshiba, transistor ini dalamannya sama besar dengan Sanken 2SC2922, dan keduanya akan break jika temperaturnya terlalu panas. 2SC2922 Sanken mengeluarkan butiran-butiran timah jika dipanaskan, ini kelemahan.
2SC3281, transistor ini paling populer, paling linier di temperatur dingin-hangat dan sering dipakai pada  professional amplifier, tetapi Toshiba tidak lagi memproduksinya, gantinya ya C5200. Jika  transistor C3281 masih ada di pasaran, maka itu kemungkinan besar adalah palsu!!!
Karakter Sanken 2SC2922 diakui paling empuk. Toshiba 2sC5200 low juga dan paling banyak disukai karena karakternya dianggap paling linier dan cocok dengan selera telinga audio diyer.

TRANSFORMATOR
Ada dua model transformator yang sering dipakai, yaitu model EI (kotak/konvensional) dan model Toroid (Cincin/donat). Ada yang bilang trafo model toroid lebih bagus karena memiliki kobocoran fluk yang lebih kecil, pada kenyataannya sama saja, atau mungkin radiasi toroid lebih besar. Rangkaian-rangkaian yang sensitive terhadap flux ini adalah rangkaian yang berpenguatan tinggi seperti pre-amp head dan pre-amp mic. Rangkaian ini biasanya dipasang horizontal/datar sejajar dengan susunan kawat email trafo konvensional sehingga rangkaian menerima dengung yang lebih besar. Berbeda dengan trafo model toroid yang kawat emailnya tersusun secara vertical sehingga kawat-kawat ini tegak lurus dengan kit-kit rangkaian.
Efeknya adalah fluk yang di terima kit pre-amp head lebih kecil. Untuk mengatasi agar fluk ini tidak  masuk ke rangkaian adalah dengan men-shelding/ membentengi dengan plat berbahan aluminium padat kedap oksigen. Plat ini tentu saja dihubungkan ke ground melalui kabel. Untuk menyamai transmisi fluk secara vertical, trafo konvensional perlu di pasang miring (sisi samping dijadikan sisi bawah) sehingga susunan kawat trafo tegak berdiri, cara ini sering dipakai pada power2 built-up. Ini membuat kita harus memilih casing yang tinggi. Tegangan 50V CT 50V bisa didapatkan dengan menggabungkan 2 transformator 25VCT25V, CT tidak dipakai, kaki 25V dijadikan 50V sehingga kaki satunya menjadi CT, sehingga jumlah total adalah 100V atau 50VCT50V. Ini pantas dipakai untuk pwr amp berdaya di atas 400Watt.

RESISTOR 5W
Resistor pada pada kaki-kaki transistor power biasanya bernilai 0.5 ohm 5 Watt berbentuk kotak putih. Jika kita bongkar dalamannya maka terlihat ada kawat alumunium yang melingkar. Ini menyerupai induktor, reaktansi induktif pada induktor akan tinggi jika dialiri sinya berfrekuensi tinggi sehingga nada treble akan melemah dan cacat. Tetapi seringnya ini diharapkan untuk melemahkan cacatnya treble. Daya yang diperlukan untuk mengeluarkan nada tinggi (treble) tentu lebih besar, masalah ada di sini. Penggunaan R 0.5/5W pada power amplifier rumahan its ok-ok saja. Tetapi sering tidak disadari penyebab rusaknya speaker dan power amplifier adalah tingginya nada treble. Treble tidak keluar tetapi dihantam oleh pwr amp sehingga yang timbul adalah panas dan rusak. Sebaiknya gunakan resistor 2 Watt biasa 0.47 – 1 ohm parallel 2 sehingga terhitung 4 Watt. Atau jika menggunakan Resitor 0.22 ohm 2 Watt tidak perlu diparalel karena tegangan jepit cukup setengahnya (satu R 0.5/5W diganti satu R 0.22/2W) its ok.

FUSE
Sifat rusaknya bahan semiconduktor/transistor power amplifier adalah short, jika menggunakan supply yang cukup tinggi maka rusaknya satu transistor ini akan mengajak pasangannya untuk  rusak pula. Agar rusaknya transitor ini tidak berjamaah perlu adanya  pemasangan sekering. 1.5A per power transistor dirasa cukup.

peak detector

Rangkaian peak detector


rangkaian ini dibuat untuk menandakan kalau amplifier telah diberi sinyal maksimum, kemampuan amplifier telah berada pada puncaknya. jika lampu menyala berarti sinyal-volume jangan ditambah lagi.

cara kerjanya adalah lampu led akan menyala jika diberi sinyal yang lebih dari 1,8 Volt, rata-rata amplifier akan jenuh (maksimum) kalau diberi sinyal lebih dari ini.

Rangkaiannya sangat sederhana sekali sampai-sampai kita lupa kalau membuat rangkaian peak singnal bisa dengan cara ini. rangkaian ini dipasang pada output tone control IC, output master mixer, atau input power amplifier. Rangkaian ini tidak akan membebani rangkaian yang lain.

Ukuran Box Speaker ACR (Custom)

Ukuran Box Speaker ACR (Custom)

Ukuran box spk ACR (seting pada nada woofer):
6,5”: 10 Liter
8”   : 25 Liter
10” : 55 Liter (car audio)
12” : 100 Liter (hampir cocok untuk semua tipe, termasuk SUB sphinx sx-1200-2 series)
15” : 125-150 Liter (125 bass-mid, 135 woofer, 150 subwoofer)
18" : 175-200 Liter 
21" : 250 Liter

Perhitungan volume bok:
Dimensi bok speaker di pasaran cenderung kecil dan kurang memuaskan, dan yang berukuran besar cenderung mahal.
untuk itu sebaiknya kita rakit sendiri.
Contoh: panjang * lebar * tinggi = 50 cm * 50 cm * 60 cm
= (5*5*6) dm3
= 150 liter
volume ini include volume kayu, jika menggunakan kayu setebal 1,5-1.8 cm,
Didapat volume asli (volume dalam bok) sekitar 125 liter

Gain:
Dimensi bok yang besar bisa menaikkan gain pada nada rendah.
Gain woofer bisa dinaikkan dengan memperbesar volume bok.

Lebar slot port:
6cm untuk speaker 12"
8cm untuk speaker 15"
10cm untuk speaker 18"

Cara mem-bridge - mem-btl power OCL

Cara mem-bridge - mem-btl power OCL

Membridge atau membtl dua power amplifier menjadi satu amplifier bisa dengan rangkaian op-amp inverting atau yang sering adalah dengan menyatukannya dengan satu biji resistor 10k-40k (R-BTL)
kudua amplifier bekerja aktif saling berlawanan. Jika amplifier sangat kuat maka daya yang dihasilkan bisa mencapai 4 kali lipatnya (hasil arus 2x, tegangan 2x = daya 4x).

Di mana memasang R-BTL?
pasang R-BTL di kaki R33K (yang ada di jalur speaker) power ch atas ke R yang sama pada power ch2. lihat gambar, nilai-nilai di sini sesuai dengan nilai komponen yang ada di power OCL.
input biasa pada power ch bawah tidak dipakai atau bisa di hubungkan ke ground.
Biasanya R-BTL sama/mendekati nilai R-gain, disini 33K

Catu daya berapa watt...
Jika menggunakan rangkaian 2 x 150W, usahakan menggunakan trafo yang mampu menyalurkan daya sebesar 600W, 10A besar. Akan lebih baik kalau menggunakan 2 power supply, 2 x 300W, atau trafo 2 x 5 A besar. Ini trafo minimal, berlaku untuk main geber-geberan. Power BTL biasanya dipakai untuk mengetes speaker besar, 1 atau 2 unit speaker saja tidak lebih.

pengendali kipas DC untuk power amplifier

Rangkaian pengendali kipas DC untuk power amplifier

Variabel speed DC fan
(Cara kerja rangkaian meniru cr-st audio, ngarang)
Rangkaian ini bekerja berdasarkan input sinyal. Kecepatan/putaran kipas tergantung besarnya input sinyal yang berasal dari jalur speaker. Jika tidak ada sinyal maka kipas akan berputar pelan sesuai setingan VR1.
Input supply bisa diambil langsung dari trafo utama power amplifier, 12V CT 12V, jadi tidak perlu penambahan trafo lagi.
Rangkaian ini sudah dites dan tidak menimbulkan dengung.
koreksi : R yang paling bawah: 560 ohm

CARA TUNING SUBWOOFER

Cara tuning subwoofer



Cara sebagian orang untuk membuat box subwoofer adalah dengan membuat box yang besar kemudian potong sedikit kemudian tes, potong lagi dan tes lagi sampai mendapatkan nada yang diinginkan.

cara seperti pada gambar di atas biasanya menggunakan box dengan volume yang melebihi spesifikasi drivernya. misalnya, driver 10"(50liter) pada box bervolume 65 liter. Geser sedikit seperti pada gambar, maka nada yang terdengar akan lain, makin tinggi/kick. Kalau driver sub digeser suara semakin baik (ngebass) pertanda bok yang kita buat kegedean.

Selamat bereksperimen...

Merancang Tone Control Low Noise

Merancang Tone Control Low Noise

By: Sani



Tone control atau pre-amplifier merupakan rangkaian pendukung amplifier. Kadang beberapa dari kita belum mengerti amplifier mana yang bagus, rakit saja dan hasilnya tidak jauh beda atau bahkan sama saja. Dari itu kita harus mengetahui karakter kelebihan dan kekurangan dari peralatan amplifier masing-masing.

Tone control low noise di sini bukan berarti tanpa noise, tetapi paling rendah noise di antara tone control yang ada di pasaran, misalkan ronica 4 transistor, TL-084, TC-2 LM833 dll.

Langsung ke penjelasan masing-masing komponen...

Potensio 1 berfungsi untuk mengatur intensitas/level sinyal yang masuk dibantu Potensio 2 sebagai balance/penyeimbang. Potensio 2 ini masih dipasang biasa dan merupakan komponen opsional. R1 sebenarnya adalah kapasitor 1-2uF/250V yang bermerek,
tetapi saya lebih memilih menggantinya dengan resistor 1K/5% biasa karena alasan menghindari hum dan gangguan yang sensitif. R2 meminimalisasi gangguan tadi sedangkain R3 menyesuaikan impedansi OP-amp 1. R4 & R5 berfungsi untuk menaikkan penguatan sebesar 1,3 kali. Pre amplifier standar biasanya menggunakan penguatan sebesar 2 kali, tetapi oleh sebagian besar dari kita menganggap ini bernois. Jadi saya memilih nilai 1,3 kali, noise paling minim tetapi sinyal dari Volume sudah cukup membuat lampu peak menyala.

Untuk low noise...
Penyebab nois ada di Op amp 1, apex audio malah menghilangkan stage ini. Bisa
juga step ini dijadikan buffer (jumper R5), penguatan sebesar 1 kali. Turunkan nilai R5 atau naikkan nilai R4 dengan konsekuensi penguatannya menjadi kurang, tetapi tetap berada pada nilai di atas 1 kali karena input mengambil jalur non-inverting, sehingga sinyal dapat & nois berkurang. R4 bisa juga diganti dengan trimpot 10K dan kaki tengahnya masuk ke rangkaian bass adjuster (resonansi bass).

C1 & C6 sebagai filter untuk mengurangi treble/frekuensi tinggi yang berlebihan atau sering disebut pencegah osilasi. R6 sebenarnya adalah komponen opsional yang sedikit membantu menyesuaikan impedansi sistem. R7 idealnya sama dengan R8 untuk mempermudah
memberikan nilai tanda gain pada panel potensio tone control. C2 dan C3 membentuk rangkaian seri filter treble (high pass filter), nilainya semakin besar maka suara yang dilewatkan semakin mid. C4 dan C5 dibantu dengan R9 & R10 membentuk low pass filter (filter bass), semakin besar nilai C ini suara bass yang dilewatkan akan semakin empuk/low (maksimal 47nF), semakin kecil nilai c ini maka sinyal bass yang dilewatkan akan semakin dip (dig-dig, c4=c5=22nF). Nilai yang cocok untuk ini adalah 27-33nF, bukan 47nF (tergantung selera). Pot 3 & pot 4 mengatur level treble & bass, semakin besar nilai potensio ini semakin besar penguatannya (bass & treble-nya termasuk potensio volume). R11 menyesuaikan impedansi keluaran, sedangkan R12 dan led merah sebagai indikator peak yang menunjukkan kalau amplifier sudah diberi sinyal penuh.

Supply maksimum 15V. IC bisa TL074, tetapi dalam pendesainan PCB, IC ini bisa
diganti dengan 2x TL072/NE5532/4558.

Selamat bereksperimen!

sumber: www:elektronikakreatif.blogspot.com

Rangkaian Amplifier Spirit

Rangkaian Amplifier Spirit



Rangkaian amplifier built-up yang cukup bagus tidak selalu rumit. Ini ada rangkaian amplifier yang saya gambar dari hasil melihat kitnya langsung, amplifier milik kang Dot. Rangkaian ini cukup sederhana, yang paling rumit ternyata ada di pre-amp dan protektornya.

Cara kerja rangkaian...
Rangkaian op-amp stage 1 adalah jantung rangkaian, stage input dengan kekuatan yang cukup untuk mendrive power transistor. Sensor1 & 2 bisa berupa ntc yang menempel di main heatsink, ini adalah optional jadi bisa dihilangkan, fungsinya untuk menurunkan nilai tegangan bias jika heatsink panas berlebihan. Tidak ada trimpot bias, sebagai gantinya R6 & R8 membagi tegangan sehingga didapatkan <=0.6v pada kaki basis tr driver. Jika tegangan ini lebih sedikit saja transistor driver bisa rusak dan bisa memicu transistor final rusak secara berjamaah/ berpasangan. Transistor ini sudah biasa sering rusak, tetapi setelah diganti dengan sanken, aman-aman saja. Beginilah resiko dari amplifier yang menghentak tanpa limiter.

Sepasang transisitor driver Q1 & Q2 adalah transistor utama amplifier, sedangkan ke-3 pasang transistor yang lain membentuk mode rangkaian current dumping sehingga akan bekerja jika ada sinyal (terutama bass). Pemasangan final transistor seperti ini ada di Blazer, hercules, Eti300w/Raksasa baru. Perancangan seperti ini didesain untuk menghasilkan nada bass yang menghentak, soal kejernihan suara itu nomor dua, tetapi di sini transistor driver sudah bekerja di kelas A.

Panas yang dihasilkan cukup sedikit karena memakai mode ini (current dumping) ditambah lagi dengan jumlah final/power transistor yang lebih dari satu pasang. Saya biasa menggunakan jumlah final transistor minimal 2 pasang untuk menghindari panas ini. Pemasangan resistor beban tetap harus ada di kaki emitor. R16 dan C4 biasanya bertujuan untuk menstabilkan (mengurangi) frekuensi ultra treble.

Semua transistor menggunakan Sanken. Supply 63V ct 800VA toroid. Kapasitor reservois menggunakan 2x 10.000uF/100V untuk stereo

Perkiraan daya...
500W rms pada 8 ohm dan 1000W pada 4 ohm, tetapi supply trafo hanya terbatas di 800VA. Bingung dengan output power ini? Jangan terlalu dipikirkan yang lebih penting dari itu adalah loud speaker dan supply tidak ngedrop. Dengan supply trafo sebesar itu cukup puas mendrive speaker 18".

Kalau mungkin saya salah gambar, R4-220k dipasang paralel dengan C2-68pF

sumber: audio kreatif www.elektronikakreatif.blogspot.com 2012/1

Perkiraan Daya Output (RMS) Audio Amplifier

Perkiraan Daya Output (RMS) Audio Amplifier



Daya RMS adalah daya yang tersalurkan ke beban/speaker, belum termasuk panas yang dihasilkan power transistor, trafo, dioda, dan komponen lain.

Memperkirakan seberapa besar output dari suatu amplifier adalah dengan melihat seberapa besar power supply/transformatornya, tegangannya. Sebagai contoh amplifier Blazer 400 Watt disupply dengan tegangan 32 Volt maka outputnya ada sekitar 250 Watt. Supply 47 Volt akan mentransfer daya sekitar 276 Watt rms per satu speaker (8 ohm) dan 552 Watt pada dua speaker (4 ohm) ini kalau trafonya kuat. Daya berubah-ubah seirama intensitas dan getaran speaker.

Daya transfer optimum adalah setengah kemampuan maksimal. Sebagai contoh, transformator 1600 Watt akan aman menyalurkan 800 Watt ke amplifier, 400 Watt tersalur ke speaker sisanya masih tersimpan dan sebagian kecil menjadi panas. Teknik mengatasi panas ini biasanya dengan menurunkan impedansi amplifier terhadap speaker, yaitu dengan memperbanyak jumlah final power transistor.

Tabel di atas berlaku untuk semua amplifier (OCL, Blazer, Apex, Leach, Gajah). Lihat juga rating tegangan amplifier yang cocok untuk masing-masing amplifier, misalkan Gain-clone jangan dipaksakan dengan tegangan supply lebih dari 32 Volt.

Nilai tegangan ac 32 Volt disearahkan menjadi 44.8 Volt dc, ini tegangan maksimumnya karena ada kapasitor elko. Setelah diberi beban ke rangkaian amplifier, tegangan ini biasanya turun menjadi 41.6 V. Jika amplifier digeber sampai pada output maksimum maka tegangan ini biasanya turun mendekati tegangan ac trafo 32 Volt atau bahkan turun.

Inilah kekurangan dari power supply linier, tegangan selalu naik turun seirama dengan getaran speaker walaupun menggunakan trafo 15A, 25A, elko 100.000uF semuanya pasti turun, ngedrop pada beban maksi dan pasti mengurangi kualitas suara. Ada beberapa teknik untuk mensiasati tidak stabilnya teganan ini, di antaranya dengan memisahkan power supply untuk rangkaian core/inti, tetapi tegangan pada final transistor tetap ngedrop, ini lebih baik dari pada rankain core yang ngedrop.
Yang ke dua adalah dengan rangkaian pengendali tegangan, ini mengarah ke SMPS.

Karena harga trafo dan kapasitor elko yang semakin mahal dan tidak stabilnya tegangan, saya merasa kurang puas dan berpikir untuk mendesain sebuah SMPS supaya lebih ringan di tangan, di kantong dan terkesan canggih. Ada banyak keuntungan menggunakan SMPS ini, Semoga saja ada kesempatan untuk mendesain proyek ini.

DNR LM1894 PENEKAN DESIS (ANTI NOISE)

Salah satu hal yang ditakutkan oleh para diyer perakit audio amplifier adalah noise. Dengung sudah teratasi, masalah berikutnya adalah noise. Di banyak peralatan audio ada IC tertulis LM1894, ternyata IC ini adalah penekan desisnya.

Fungsi...
Maksud anti noise di sini adalah suatu rangkaian yang fungsinya untuk menekan desis yang ditimbulkan dari pita kaset, pre-amp head, preamplifier, mixer audio dan pre-amplifier analog sejenisnya. Sebagian komponen saya remove karena dirasa tidak perlu, tetapi masih bisa menekan noise pada radio FM.

Perlu/tidak perlu...
Sinyal audio yang direkam dengan peralatan digital biasanya tidak perlu alat ini!  Biasanya operator yang merekam sudah menggunakannya, tetapi jika belum atau dirasa masih bernoise ya silakan rakit dan test!

Pemasangan...
Idealnya rangkaian ini dipasang sebelum potensio volume/master. Maksudnya sinyal input harus cukup/besar untuk diproses LM1894, setelah diproses (output) boleh kita kurangi sinyal output ini dengan pemasangan potensio (volume/master). (maaf kalau bahasa saya susah dimengerti).

Pengetesan...
Sumber sinyal dari pita kaset ditambah pre-amp head kemudian direkam di PC. Play back bernoise seperti aslinya. Kemudian antara PC dan amplifier saya pasang DNR, hasil masih bernoise juga, putar trimpot VR 1K ke kanan baru noise bisa berkurang, benar-benar low noise

Penjelasan & fungsi masing-masing komponen pada Power OCL 150 Watt

R1 (100K), berfungsi meredam hum / sinyal liar yang mungkin timbul terutama pada saat amplifier dihidupkan tanpa rangkaian input.

C1 (100nF), sebagai kopling, menyalurkan sinyal ac (lebih dari 20Hz) dan menahan sinyal dc.

R2 (33)K, memberi bias ke basis TR1 sekaligus membuat kapasitor resonansi C2 lebih aktif. Ini yang tidak dimiliki amplifier lain.

R6 (33K), resistor gain. Semakin besar nilainya semakin besar pula penguatannya. Penguatan & kejernihan suara berbanding terbalik. Jika rangkaian amplifier ini harus disupply dengan tegangan rendah, misal 12V ct 12V, maka sebaiknya R6 ini diganti dengan yang lebih kecil, misalnya dari 33K menjadi 10-12K.

R3 (560), kebalikan dari R6

C2 (47uF), kapasitor resonansi, hanya bekerja pada arus ac. Menjamin R3 supaya hanya meneruskan sinyal audio (di atas 20Hz) & menahan arus dc.

TR1, TR2 (A564), Stage input yang bekerja kebalikan. TR1 penguat non-inverting, sedangkan TR2 penguat inverting. Untungnya stage ini menggunakan transistor PNP. Transistor PNP biasanya jauh lebih linier, pemilihan komponen yang cerdas.

D1, D2, R4, R7, TR4, membentuk rangkaian regulator arus untuk mensupply stage input. Dioda ini tidak harus high speed, yang penting kuat membentuk tegangan sekitar 1.3V, amplifier lain malah mengganti dua dioda ini dengan satu biji led.

R4 (10K), Bias D1 & D2, Semakin kecil semakin panas, semakin panas semakin jernih. Menjamin TR1 & TR2 tidak kekurangan arus. Kejernihan suara salah satunya ditentukan dari sini. Berfungsi juga untuk membuang muatan kapasitor power supply, penting pada saat rangkaian dimatikan dipegang untuk diperbaiki.

R10-R11 (100), C5-C6 (47uF), membentuk rangkaian filter dengung & osilasi yang mungkin terjadi dari kaki-kaki TR3 & TR4. Osilasi biasanya berupa sinyal ultra treble halus yang bisa membuat heatsink/transistor power lebih panas.

D3 D4, D5, membentuk regulator tegangan bias untuk TR5 & TR6 (pengganti baterai 1,8-2,1v) yang nilainya 3 x dioda = 1,8V - 2,1V. Pada rangkaian amplifier yang lain biasanya V bias ini di paralel dengan kapasitor 100nF-2u2 agar lebih stabil saat terkena guncangan sinyal yang berlebihan.

R12 (100), menjaga supaya nilai tegangan bias tidak lebih dari 2,1V. Tegangan bias ini bernilai tetap, berada di titik CT (kira kira -1V hingga +1V). Tegangan tetap ini terombang-ambing ke atas dan ke bawah seperti getaran daun speaker. Sebenarnya R ini bisa dihilangkan.

TR3 (D438), sebagai penguat sinyal tegangan (unbalanced). Menarik sinyal bias ke rel negatif supply. Sedangkan yang menjaga/ menarik sinyal bias ke rel positif supply adalah R8 (2K2) & R9 (4K7). Output antara rel positif dan rel negatif tegangannya mendekati simetris tetapi tidak sama kekuatan arusnya, oleh sebab itu perlu rangkaian penguat arus pertama (D313) sebelum diumpan ke transistor final. Untuk amplifier mosfet biasanya tidak perlu sepasang transistor ini (D313/B507) karena transistor final mosfet sudah cukup aktif diberi arus gate kecil, 0.1mA.

C3, mengatasi noise & osilasi pada TR3

C4 (47u), Bootstrap, menyesuaikan getaran V bias tadi, biasanya kapasitor ini bernilai 22uF atau lebih. Jalur referensi yang dipakai bukan ground tetapi jalur speaker untuk mengimbangi getaran tegangan bias. Menyesuaikan kekuatan getaran bass pada saat konus speaker bergerak ke depan.

TR5 (B507) & TR6 (D313), sebagai penguat arus pertama. Seringnya transistor ini diganti dengan TIP41C/tip42C.

R13 & R14 (330), memberi supply arus ke TR5 & TR6 lewat emitornya masing-masing. Sebaiknya resistor ini diganti dengan daya 2 Watt karena terhubung seri terhadap beban/speaker.

R15 & R16 (0,5/5W), memberi supply ke TR7 & Tr8 lewat kaki emitor. Resitor ini bernilai kecil karena kita menginginkan arus besar, biasanya bernilai tidak lebih dari 0.5 Ohm.

TR7 (MJ2955) & TR8 (2N3055), transitor daya sebagai penguat arus terakhir. Sebenarnya transistor buatan ST ini sudah lebih dari cukup bagus, tetapi karena alasan model jadul, tegangan rendah, susah memasangnya & murah harganya banyak di antara kita memilih tranistor lain yang lebih mahal. Ada banyak keuntungan menggunakan transistor logam dari pada transistor plastik terutama untuk peralatan outdoor.


Tambahan...

L, menahan sinyal di atas 20Khz & memutus osilasi ke jalur speaker. Jika sinyal treble terhambat dengan adanya L maka Ra menyalurkannya ke speaker dengan nilai yang mendekati impedansi speaker, biasanya 10 Ohm.

Rb & C, membantu kerja L & Ra. sinyal di atas 20KHz akan mengalir ke ground melalui Rb (10). Nilai C biasanya kurang dari 100nF. Sedangkan Rb biasanya mendekati nilai impedansi speaker 8 Ohm dengan daya minimal 2 Watt. Kalau Rb ini gosong berarti sinyal ultra treble/osilasi ada dan kerja . Jadi hati-hati dengan treble yang berlebihan!

SKEMA APEX P.A H900

Skema P.A.H900 by APEX

Ukuran  PCB H900 = 280x52,5mm

Power amplifier Class H dari forum sebelah, untuk para elektro lovers yang sudah merakit power ini mohon reviewnya ya.. :)>-

RESISTOR                            CAPASITOR                    DIODA                    SEMIKONDUKTOR                    OPTOCOUPLER
R 10K     ..3                  C 100uF/25V  ..5          BAV21     3    IRF 540....................4              NSL-32...........1
R 56K     ..3                  C 10uF/160V  ..2          4148     ..6      MJE 15033...............1
R 390     ..4                   C 10uF/63V   ..2        4004      3    MJE 15032...............1
R 150K     2                  C 22uF/25V   ..3        SFA1603   ..2      MJE 340...................2
R 5K6     ..1                  C 2,2uF/25V  ...2          ZY15      5   MJE 350...................1
R 100K     2                  C 47uF/25V  ....2          ZF15      4    BF 421.....................1
R 22K     ..4                  C 47nF     ....5                                              2N5401...................2
R 100     ..2                   C 10nF     ....1                                              2N5551...................1
R 4K7     ..6                  C 100nF    ....4                                                 NE5532...................1
R 47K...............1                         C 150pF    ....2                                                   IR2117....................2             
R 1K      ..3                C 100pF    ....2                                                 2SC5200.................4
R 1K5     ..2                  C 470pF    .....1                                                 2SA1943.................4
R 330     ..1                   C 33pF     ....1
R 22      ..1                 C 22pF     ....1
R 680     ..1
R 3K3     ..1
R 43K     ..1
R 33K     ..1
R 22K/1W   .2
R 3K3/1W   .2
R 4,7/2W   ..5
R 6K8/2W   .1
R 2K2/2W   .2
R 0,33/5W   8

Part List

R 10K   1                C 10uF/100V  ..2                4148     6                MJE 15033...........1                    NSL-32...........1
R 5K6   1                C 22uF/25V   3                  4004    ...3                MJE 15032...........1
R 100K  .2                C 2,2uF/25V  ...2                ZY15    ...3                MJE 340...............2
R 22K   4                C 47uF/25V  ....2                                                        MJE 350...............1
R 100   2                C 47nF     1                                                            2N5401.................2
R 4K7   6                C 10nF     1                                                            2N5551................1
R 1K    3                C100nF    ...4                                                        NE5532..............1                                                                                 
R 1K5   2                C 100pF    ...2                                                          2SC5200...............4                                                   
R 330   1                C 470pF    ...1                                                          2SA1943...............4
R 22    1                C 33pF     .1                                                       
R 680   1
R 3K3   1
R 43K   1
R 47K   1
R 33K   1
R 4,7/2W  1
R 6K8/2W ..1
R 2K2/2W  2
R 0,33/5W  8